Kabarduka datang dari Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (Fdikom) UIN Jakarta. Salah satu dosen kebanggaan Fdikom, Khodijah telah berpulang ke rahmatullah. Kepergian almarhumah membawa duka yang mendalam bagi keluarga, sahabat, serta seluruh dosen dan mahasiwa Fdikom. Acara tahlil dan doa bersama diselenggarakan untuk memberikan penghormatan terakhir kepada almarhumah. Acara dilakukan secara
Cintayang berjalan dalam duka cita tetap menatap ke muka dan akan menemu perumahan yang aman. Menepislah pengkhianatan. Menepislah kematian. Kami akan gigih biar karatan. Dan percaya akan kemenangan biarpun di atas kuburan. Tak ada maut bagi cinta. Tak ada kelayuan bagi bunga kehidupan. SERENADA PUTIH. Kesepiannya mengurung jerit hatinya.
Setelahmembongkar banyak teknik dan tipu muslihat Dukun Palsu. Bahkan belakangan YouTuber ini, berseteru dengan Gus Samsudin. Sosok pesulap merah, bernama lengkap Marcel Radhival merupakan
Vay Tiền Nhanh. Dalam sunyi yang melandaDengan kesendirian menghampiriMembawa sebuah dukaYang enggan terjadiBayangan hitam dalam pikiranMenjadikan dunia semakin gelap Mencoba memahami setiap peristiwaKenyataan yang memaksa dimengertiBahwa cinta yang digenggam Kandas menjadi serpihan dukaKepercayaan dipatahkan begitu sajaPenyesalan datang bertubi-tubiMenjadikan kerapuhan dalam diriHarapan seketika menjadi hancurDalam keadaan seperti iniKeikhlasan menjadi penolong diriBahwa setiap kejadian terdapat hikmahYang membuat diri semakin sadarDirinya bukan yang terbaik Baca Juga [Puisi] Puisi Sore Lalu IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. I Langit sesak dengan irama musik merontatanpa jemari dan dawai yang memetik ibaharmoni dan perih rasa sakit hanya katakeruh eksistensi pada jiwa yang merana Suka duka tak berbaur bersamasirna bersama gelora gerimis tak percayapandemi seperti ruang hampakembali sedia isak tangis dan gelak tawa Saat aroma matahari bertiup bersama dusta mengebiri jantung keserakahan luar biasamemenjarakan semua kebenaran dan faktajustru menjelma menjadi wabah tanpa kuasa II Siang dan malam tanpa rasatiap pintu dipaksa terbukauntuk memilih pengelana padukamembuang dan mengubur hasrat menunda Berisik ratapan janji-janji bagindayang menggoda iman dan asakesanggupan dan komitmen seakan adajual pengakuan peduli jelata Tikung dengan galak semuasumpah serapah selalu jayamenggantung segala harapan kitamenghanguskannya dengan letup pilkada III Mendung hitam penyesalanmendapati dirinya sendiri tanpa jaminanteronggok bau busuk di liang penghakiman dan ia menuai badai kehancuran Ketika lentera hati matitak menemukan makna renungan nuraniselalu merayap dan membasahi getar nyali dengan mani mani gairah korupsi Putus asa berbaris serupa nisansemoga ia tercampakkankarena tiap tindakannya menyakitkanselamat diziarahi tamu yang bernama kekalahan IV Congkak air mata yang tak terbangpakai agama layaknya berdagangmenebar benci yang meradangmengisyaratkan perih yang memberang 1 2 Lihat Puisi Selengkapnya
Daftar isi1. Meraih Bintang2. Aku Ingin Menjaga Perdamaian3. Aku dan Cita-Citaku4. Antara Cita-cita dan Cinta5. Aku Ingin Menjadi Penyanyi6. Mimpi Menjadi Presiden7. Aku Ingin Menjadi Pilot8. Aku Mau Jadi DewasaSetiap orang pasti memiliki cita-cita dan cita-cita tersebut berbeda-beda. Ada yang ingin menjadi pilot, ada yang ingin menjadi tentara, ada yang ingin menjadi guru dan sebagainya. Semua itu tergantung masing-masing. Cita-cita kerap diidentikkan dengan pekerjaan yang ingin diraih saat besar nanti. Padahal, cita-cita tak sebatas pada pekerjaan semata loh. Cita-cita bisa dimaknai secara luas yakni sebagai keinginan yang ingin dicapai. Misalnya, cita-cita ingin membangun rumah sakit, membahagiakan orang tua itu juga termasuk saat kecil dan sudah beranjak dewasa kerap kali bersebrangan. Namun, tak sedikit juga yang sama antara cita-citanya ketika kecil dan dewasa. Hal ini dipengaruhi dengan faktor lingkungan. Saat kecil, lingkungan yang kita temui terbatas. Hanya anggota keluarga saja, tetangga atau sanak saudara. Tetapi, saat beranjak dewasa, lingkungan kita mulai berkembang. Banyak orang-orang yang kita jumpai, banyak pengalaman yang digali yang itu semua bisa membentuk cita-cita dalam diri beberapa orang saat dewasa justru kebingungan dengan cita-citanya. Mereka bingung dengan keinginannya sendiri. Sehingga, banyak dari mereka yang hidup tanpa cita-cita hanya mengikuti alur kehidupan semata. Cita-cita tentunya harus berusaha untuk diwujudkan. Entah itu berhasil atau tidak, namun harus tetap ada usahanya. Salah satu hal yang dapat mendorong seseorang mewujudkan cita-citanya adalah dukungan baik dari dalam dirinya maupun dari orang lain. Salah satu bentuk dukungan dari dalam diri dapat disalurkan melalui puisi. Dengan puisi, kita dapat lebih bersemangat untuk meraih ini kami rangkum, puisi yang bertema “cita-cita” agar Anda lebih semangat untuk Meraih BintangAku ingin terbang ke angkasaMenggapai bintang-bintang yang bergelantungan di cakrawalaMengambil sinarnya untuk kujadikan cahayaYang menerangi jalan-jalan menuju cita- citaAku ingin terbang tinggiSeperti pesawat-pesawat yang kerap pulang pergiMenyapa langit dan dunia dari pagi sampai dini hariTanpa takut jatuh dan matiCita-cita seperti halnya bintang di langitTinggi nan jauh dan semakin sulit di raihNamun, rasa ingin digapai begitu membuncahSulit dikendalikan dan tak bisa ditahan2. Aku Ingin Menjaga PerdamaianSaat kecil, aku ingin menjaga perdamaianMenjadi orang baik yang berani menyebarkan kebaikanMelindungi orang-orang dari tangan-tangan jahatDengan bantuan kekuatan dari langitAku ingin mempunyai kekuatan superBertubuh besar dan menjadi pahlawan kebenaranMenumpas kejahatan dan peperanganMenegakkan perdamaian dan kemenanganItulah aku saat masih duduk di tingkat duaMasih buta akan kehidupan duniaDunia yang keji dan fanaSuka menyulut emosi dan air mata3. Aku dan Cita-CitakuAku sering bertanya mengapa kita harus mempunyai cita-cita?Mengapa anak-anak mempunyai banyak cita-cita?Sedangkan saat dewasa kita mudah melupaAkan hal yang diingin di masa mudaAku tak ingin mempunyai cita-citaSebab, berulang kali kutelan kecewaDari pada sakit hati, lebih baik tak punya cita-citaAman, damai dan sejahteraAku dan cita-citaku adalah seperti gambar abstrakTak terbaca dan tak mempunyai batasanAku dan cita-citaku bagai hantu di mata orang dewasaMustahil namun nyata keberadaannya4. Antara Cita-cita dan CintaAda banyak hal menarik yang ditemui saat remajaTapi, yang tak pernah lupa adalah perihal cintaBenih-benih yang muncul di antara kursi dan meja si diaBertumbuh subur di gerbang SMASaat SMA kita kerap kali dilanda dilemaDilema yang terkadang membuat kita hampir gilaAntara memilih cita-cita dan cinta yang membaraAntara membahagiakan orang tua dan si diaAda yang harus tumbuh dan ada yang harus gugurBegitulah hidup yang harus siap kapanpun ditempurRasanya ingin nyaris kaburNamun, harus berani memilih di antara dipilihan yang sulit diukur5. Aku Ingin Menjadi PenyanyiAku ingin bernyanyi setiap hariDi kamar tidur, di ruang tamu bahkan di kamar mandi sekalipunAku tak peduli di mana pun ituSebab, aku ingin menjadi seorang penyanyi fenomenalAku ingin terkenal seperti Ariel PeterpanBernyanyi di panggung besar dengan tepuk tangan dan teriakan para fansMembuat siapapun terpikat tak berdayaMenebar pesona di antara para perempuan mudaAku ingin menjadi penyanyi yang banyak dielu-elukanWara-wari di stasiun televisi kebanggaanMenggelar konser dengan penuh kemeriahanYang akan terkenang sepanjang masa kehidupan6. Mimpi Menjadi PresidenAku bermimpi menjadi seorang presidenDuduk di atas kursi kebesaran dan mengadakan pertemuanMemimpin negara dengan penuh kebijaksanaanMembuat rakyat aman, sejahtera tanpa kesengsaraanAku adalah seorang presiden yang sangat diharapkanMembawa segudang perubahan dan kebaikanSiap mengabdi dengan sepenuh hatiIkhlas mengayomi tanpa embel-embel dipuji dan disorotiAku adalah presiden yang dibanggakanTak pernah sekalipun menyengsarakanGemar melakukan perbaikanMembawa negara pada kemakmuranItulah aku di masa depanMenjadi pemimpin yang dermawanPemimpin yang siap memberikan perubahanMembawa rakyat pada kebahagian7. Aku Ingin Menjadi PilotAku ingin menjadi seorang pilotMengendarai pesawat dengan penuh kebanggaanTerbang tinggi di antara banyaknya awan-awanMembawa penumpang dengan penuh kehati-hatianAku siap mengantarkan pelanggan ke tempat tujuanTak perlu risau dan tegang selama di perjalananTak perlu takut terjadi kecelakaanAkan kupastikan semua pelanggan berada dalam kenyamananAku siap terbang menembus batas cakrawalaBerkeliling dunia menjadi seorang pilot mudaHilir mudik tak burung besi terbang di angkasaAku ingin menjadi pilot yang luar biasaYang tak pernah takut dengan risiko mati seketikaTak pernah risau jatuh dari angkasaSebab, mati milik yang Maha Kuasa8. Aku Mau Jadi DewasaAku sudah bosan menjadi anak-anakKerap kali suaranya tak pernah mau didengarSering sekali diejek karena rengekanKatanya, aku terlalu kecil untuk menyuarakan keluhanMenjadi kecil itu menyebalkanTak bisa bebas karena terikat aturanTak pernah dilihat oleh orang-orang yang berlagak dewasaSelalu dianggap manusia yang butuh dimanjaAku ingin menjadi orang dewasaYang rumit dan penuh misteri kehidupanYang tak perlu banyak aturanUntuk sekadar melakukan hal-hal yang menyenangkanItulah beberapa puisi yang bertemakan cita-cita. Cita-cita yang dimulai dengan hal sederhana seperti keinginan saat kita masih kecil. Cita-cita ingin terbang ke angkasa, cita -cita ingin menjadi pahlawan super, cita-cita ingin menumpas kejahatan, cita-cita menjadi presiden, cita menjadi dokter, guru dan masih banyak. Semua cita-cita terdengar aneh namun kerap kali diimpikan oleh anak-anak kecil. Cita-cita yang kadang diluar nalar hanya karena menonton tokoh animasi. Tapi, itulah banyak persepsi mengenai cita-cita tergantung bagaimana orang tersebut memandangnya. Seperti cita-cita saat seseorang beranjak remaja. Cita-cita yang kemudian terhalang oleh benih-benih cinta di SMA. Kemudian, beranjak dewasa, orang-orang memilih tidak memiliki cita-cita. Sebab, mereka sudah tau bahwa dunia tak selamanya berakhir bahagia. Mereka sudah biasa menelan kecewa. Jadi, lebih baik tak mempunyai dengan puisi bertemakan cita-cita, Anda dapat bersemangat untuk menggapainya dan lebih realitis dalam merancang cita-cita. Apapun, cita-cita tersebut yang terpenting adalah usaha untuk menggapainya. Semua orang dapat dan berhak menggapai cita-citanya.
puisi duka cita dibawakan dengan